Konsultasi Laktasi

Bertemu dengan konselor asi online

Untuk mengatasi hal tersebut saya mencoba untuk mengosongkan asi setelah menyusui dan mulai mengompres payudara. Dan ternyata, setelah beberapa hari saya lakukan bukannya mereda tapi malah semakin sakit dan intensitasnya meningkat. Dari situ akhirnya saya memutuskan untuk mencari klinik konsultasi laktasi dan akan mendatanginya pada akhir pekan ini. Saya menemukan ada kinara mom & baby care yang membuka layanan konsultasi laktasi.

Singkat cerita, setelah saya mendapatkan kontak kinara dan menghubunginya ternyata disitu juga membuka layanan home care (kunjungan ke rumah) dan dilakukan oleh bidan yang sudah tersertifikasi serta berpengalaman jam terbang menangani banyak pasien. Wah cocok nih, ngga usah panas-panasan keluar rumah, belum lagi kalau macet, eh bidan bisa datang ke rumah.

Lanjut, akhirnya bidan pun datang sesuai dengan hari dan jam yang telah kami sepakati sebelumnya. Beruntung, kemaren kan rencananya mau datang ke klinik sendirian, eh ternyata pas periksa gini tuh harus sama bayinya juga. Katanya kalau konsultasi laktasi itu sepaket ngga cuman ibunya saja tapi harus dengan bayinya. Kok ya pas banget bisa home care jadi ngga perlu bawa dedek keluar rumah juga kan.

Datang ke klinik konsultasi asi

Ngga lama setelah ditanya-tanya sama tante bidan, lho kok analisanya bener banget. Ini karena pola menyusui saya, lebih parahnya lagi karena saya sering memberikan minum dedek bayi pake dot. Ini yang bikin dedek jadi suka main-main sama puting saya. Dikirranya karet apa ya? Huhu..  jadi suka ditarik lah, di puter lah, bahkan sampe di gigit. Parahnya lagi ini yang bisa bikin puting jadi bengkak dan pecah. Wah gawat kalau bisa jadi jalan masuknya kuman. Tante bidan menyarankan untuk berhasil asi eksklusif 2 tahun maka harus menghentikan kebiasaan memberikan ASIP pake botol dot ini.

Satu lagi yang masih menjadi PR bagi saya, yaitu pola memerah susu yang kacau. Karena kesibukan di kantor yang super padat, saya jadi serin menahan hingga tampungan ini penuh banget baru saya perah. Itu pun saya perah menggunakan alat pompa asi yang kadang membuat payudara memerah. Baru tahu saya kalau sebaiknya kosongkan asi itu sekitar 3 jam sekali.

Jadi intinya, kalau mau memerah asi itu bukan dengan tujuan untuk hasil yang banyak. Lebih baik sesering mungkin, toh sama saja nanti juga akan banyak. Eits, tapi jangan menyimpan terlalu banyak juga yaa.. ntar habisnya kelamaan dan malah menumpuk. Bisa-bisa hilang khasiatnya itu asi.

Sekian dulu ya bu ibu ceritanya, next saya sambung lagi dengan cerita yang lain.. boleh kalau mau langsung reservasi pijat laktasi di kinara, see uu